Pada tanggal 1 September 1939 perang Pasifik meletus, sementara tentara Jerman menghancurkan dan menguasai negara-negara di Eropa, kawannya Jepang pada tanggal 8 Desember 1941 secara mendadak menyerang pangkalan tentara AS di Pearl Harbour. Dengan kecepatan yang luar biasa dan sangat mengagumkan pada bulan Maret 1942 tentara Jepang telah berhasil mendarat di pulau Jawa, bahkan pada tanggal 9 Maret 1942 Pemerintah Kolonial Belanda menyerah pada Jepang di Kalijati (Subang). Sejak penyerahan tersebut Indonesia menjadi daerah kekuasaan tentara kependudukan Jepang yang berlangsung sampai 1945.
Sementara itu peperangan Pasifik keadaannya berubah, kalu semua tentara Jepang menunjukkan kemenangan-kemenangan yang mengagumkan sejak tahun 1943 kekalahan beruntun tentara Jepang di beberapa tempat tidak dapat dihindarkan lagi. Menyadari akan hal ini Jepang mencoba membujuk bangsa Indonesia agar lebih banyak membantu Jepang dengan jalan mengeluarkan "Janju Kemerdekaan".
Sebagai realisasi dari janji tersebut dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang pelantikannnya dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945. BPUPK mengadakan dua kali sidang. Sidang yang pertama berlangsung sejak tanggal 29 Mei s.d. 1 Juni 1945, yang dibahas dalam sidang ini mengenai Dasar Negara.
Sidangnya yang kedua berlangsung tanggal 10 s.d. 16 Juli 1945. Sidang kedua ini telah menghasilkan sesuatu yang penting, yakni rancangan UUD. Sementara itu pada tanggal 22 Juni 1945 panitia Sembilan (Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. A.A. Maramis, KH. Wahid Hasyim, Abdoel Kahar Muzakir, H. Agoes Salim, Abdi Koesno Tjokrosuyoso, Mr. Ahmad Soebardjo dan Mr. Moh. Yamin) telah berhasil membuat Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
pada tanggal 8 Agustus 1945 dr. Radjiman (Ketua BPUPK), Ir. Soekarno dan Drs. Noh. Hatta pergi ke Saigon menghadap Marsekal Terauchi (Panglima tertinggi tentara Jepang di Asia Tenggara) untuk melaporkan hasil-hasil BPUPK.
Dalam pertemuan yang terjadi 9 Agustus 1945 Terauchi membubarkan BPUPK dan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan sekaligus membentuk ditunjuk sebagai ketuanya Ir. Soekarno dan Wakilnya Drs. Moh. Hatta. Diluar dugaan sebelumnya, ternyata kekalahan Jepang terjadi lebih cepat. Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu (secara resmi diumumkan pada tanggal 15 Agustus 1945) , sehingga dikalangan pimpinan bangsa Indonesia sempat terjadi perbedaan pendapat mengenai taktik bagaimana sebaiknya memproklamirkan kemerdekaan. Namun berkat rasa persatuan dan kesatuan yang telah tertanam pada jiwa pimpinan bangsa kita perbedaan taktik tersebut dapat seger dihilangkan sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945 (2605 tahun Jepang) jam 10.00 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta dalam suatu upacara yang khidmat dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Bung Karno yang didampingi oleh Bung Hatta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar